A.
Pengaruh Kerusakan Lingkungan Hidup terhadap Kualitas Lingkungan Hidup
Kerusakan lingkungan
hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik,
kimia dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusalkan
lingkungan hidup.Kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia dan/atau
hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat
tetap melestarikan fungsinya.
1.
Kerusakan
Lingkunagn Hidup Akibat Peristiwa Alam
A. Kerusakan
Lingkungan Akibat Badai dan Angin Topan
Badai, angin topan, angin puting beliung, angin
ribut, dan sejenisnya adalah bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan udara
yang sangat kencang yang dipicu perbedaan tekanan udara. Bencana ini
mengakibatkan kerusakan lingkungan diantaranya robohnya (rusaknya) bangunan dan
pepohonan, rusaknya area pertanian dan perkebunan, dan tingginya ombak di laut.
B. Gunung
meletus
Gunung Meletus adalah peristiwa keluarnya endapan
magma dari perut bumi yang didorong oleh gas bertekanan tinggi yang terjadi
pada gunung-gunung berapi. Hasil letusan gunung berapi antara lain lava, lahar,
gas vulkanik, hujan abu, dan awan panas yang dapat mempengaruhi lingkungan di
sekitarnya. Bentuk kerusakan lingkungan yang dapat diakibatkan oleh meletusnya
gunung berapi antara lain:
·
Material padat yang dilemparkan oleh
gunung api berupa batuan, kerikil, dan pasir yang dapat merusak, menimpa,
bahkan menimbun lahan pertanian, hutan, perkebunan, hingga pemukiman penduduk
dan sumber air bersih.
·
Hujan abu vulkanik yang menyertai
letusan gunung berapi menyebabkan gangguan pernafasan, mempengaruhi jarak
pandang dan intensitas cahaya matahari, menutup dan merusak tanaman pertanian,
mengganggu aktifitas transportasi, dan sebagainya sebagainya, sehingga akan
mengurangi produksi dan aktivitas manusia.
·
Lava panas (pijar) yang meleleh merusak
daerah yang dilaluinya, baik berupa hutan, perkebunan, lahan pertanian hingga
pemukiman penduduk.
·
Awan panas dengan berbagai material yang
dibawanya, bergerak dalam kecepatan tinggi dan suhu yang mencapai ratusan
derajat dapat menghanguskan wilayah yang diterjangnya termasuk menewaskan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
·
Aliran lahar dapat menyebabkan
pendangkalan sungai, atau menyebabkan terjadinya banjir bandang saat musim
penghujan.
·
Gas yang mengandung racun dapat
mengancam keselamatan manusia, hewan, dan tumbuhan di sekitarnya.
C. Gempa
Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa alam berupa getaran atau
gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga dari dalam
secara tiba-tiba. Gempa bumi
mengakibatkan kerusakan lingkungan berupa :
·
Kerusakan bangunan.
·
Tanah longsor.
·
Perubahan struktur tanah dan batuan
·
Degradasi lahan dan kerusakan bentang
lahan
·
Pencemaran udara
·
Krisis air bersih
·
Tsunami (gempa bumi di laut)
·
Jatuhnya korban baik manusia, hewan,
maupun tumbuhan.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena
Faktor Manusia
A. Kerusakan
Hutan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya
dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan
lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan
keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis,
kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan.
·
Lahan kritis dapat terjadi karena
praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang
besar-besaran.
·
Rusaknya ekosistem laut terjadi karena
bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap
ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun
untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti
rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu
daerah
·
Kerusakan hutan pada umumnya terjadi
karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran,
kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan
dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya
mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.
B. Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam
yang unik. Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam
dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan
sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya
banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin,
dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga
disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan
resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam
atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir,
antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi
aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia.
Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim
penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia
yang sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa
Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya
DAS Bengawan Solo.
C.
Tanah Longsor
Karakteristik
tanah longsor hampir sama dengan karakteristik banjir. Bencana alam ini dapat
terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana
alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman,
sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah
longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi
agak miring atau berlereng curam. Sebagai contoh, peristiwa tanah longsor
pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa Tengah) pada bulan Desember 2007
D. Pencemaran
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi
karena masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan
efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya,
pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran
tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara.
Suatu
zat dapat disebit polutan apabila ada ciri-ciri sebahgai berikut.
a.
Jumlahnya melebihi jumlah normal
b.
Berada pada waktu yang tidak tepat
c.
Berada pada tempat yang tidak tepat
Adapun sifat
polutan adalah sebagai berikut.
a.
Merusak untuk sementara, tetapi bila
telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak lagi merusak
b.
Merusak dalam jangka waktu yang lama,
contohnya timbal (Pb) tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi,
dalam jangka waktu yang lama, timbal dapat terakumulasi dalam tubuh sampai
tingkat yang merusak
Tingkat
pencemaran dibedakan menjadi 3 macam:
a.
Pencemaran yang mengakibatkan iritasi
ringan pada pancaindra dan tubuh, serta menimbulkan kerusakan pada ekosistem
lain.
b.
Pencemaran yang mengganggu reaksi fatal
tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis
c.
Pencemaran yang membuat kerusakan total
atauoun kematian misalnya radioaktif
Parameter yang
digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran diukur berdasarkan perameter
fisik, parameter kimia, parameter biokimia, dan parameter biologi.
Jenis jenis Pencemaran
1. Pencemaran Air
Pengertian
Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik
berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan penurunan kualitas air
sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Bahan yang dapat mencemari air sangat
beragam. Berbeda bahan yang mencemari tentu berbeda pula akibat pencemarannya.
Berikut ini
adalah jenis jenis bahan pencemar air :
a.
Berdasar Jenis Bahannya pencemar air
dibedakan menjadi:
·
Bahan pencemar fisik
Bahan pencemar
fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.
·
Bahan pencemar kimia
Bahan pencemar
kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun,
zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam
berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.
·
Bahan pencemar biologis
Bahan pencemar
biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan
mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena
eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4
kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri,
protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali
antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.
b. Pencemaran Tanah
Yang dimaksud
dengan pencemaran tanah ialah masuknya atau dimasukannya suatu senyawa organik
atau anorganik atau makhluk hidup yang dapat menurunkan kualitas tanah dan
merusak organisme di sekitarnya. Pencemaran tanah dapat terjadi akibat
terjadinya pencemaran air dan udara. Hal ini karena air dan udara adalah bagian
dari tanah. Masuknya polutan ke dalam tanah dapat salah satunya dibawa oleh
kedua komponen tersebut. Tanah merupakan kmponen yang penting
bagi makhluk hidup. Selain untuk menopang organisme, tanah merupakan habitat
dari semua organisme darat. Kualitas tanah sangat mempengaruhi organisme di
dalamnya.
c. Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya)
ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas
udara (lingkungan).
Pencemaran udara
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a.
Faktor alam (internal), yang bersumber
dari aktivitas alam, contoh :
·
abu yang dikeluarkan akibat letusan
gunung berapi
·
gas-gas vulkanik
·
debu yang beterbangan di udara akibat
tiupan angin
·
bau yang tidak enak akibat proses
pembusukan sampah organik
b.
Faktor manusia (eksternal), yang
bersumber dari hasil aktivitas manusia, contoh :
·
hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari
kendaraan bermotor
·
bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik
industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik
·
pemakaian zat-zat kimia yang
disemprotkan ke udara
·
pembakaran sampah rumah tangga
·
pembakaran hutan
d. Pencemaran Suara
Pencemaran suara menjadi ancaman
serius bagi kualitas lingkungan. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan,
yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendenganran manusia
apabila intensitasnya telah melampaui 50 desibel.
Suara dengan intensitas yang tinggi
dapat merusak pendengaran manusia, seperti suara mesin idustri, mesin pesawat
dan apabila berlangsung secara terus menerus menyebabkan cacat pendengaran yang
permanen.
Upaya pencegahan pencemaran dapat
dilakukan adalah sebagai berikut
1)
Mengatur sistem pembuangan limbah
industri sehingga tidak mencemari lingkungan
2)
Menempatkan industri atau pabrik
terpisah dari kawasan pemukiman penduduk
3)
Melakukan penagwasan atas penggunaan
beberapa jenis pestisida, inseksiada, dan bahan kimia lain yang berpotensi
menjadi penyebab dedri pencemaran lingkungan
4)
Melakukan penghijauan
5)
Memberikan sanksi tegas terhadap
pelaku-pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan
6)
Melakukan penyuluha dan pendidikan
tentang lingkungan untuk menumbuhakan kesadaran masyarakat tehadap lingkungan.
3. Pemanasan Global sebagai Pemicu
Terjadinya Kerusakan Lingkungan Hidup
Suhu-rata
global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74oC-0,18oC
selama seratus tahun terakhir. Sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata
global kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah
kaca melalui efek rumah kaca akibat aktivitas manusia
a.
Efek
Rumah Kaca
Secara umum,
bumi memiliki fungsi memantulkan cahaya matahari dalam bentuk sinar inframerah
ke atmosfer. Kemudian sinar inframerah tersebut akan diserap (absorpsi) kembali
oleh gas-gas atau zat-zat yang ada di atmosfer, sehingga keadaan bumi menjadi
tetap hangat atau panaswalaupun pada saat malam hari. Gas atau zat-zat yang
berfungsi menyerap dan menahan pantulan sinar inframerah dari bumi disebut
gas-gas rumah kaca (green house glasses) karena seolah-olah gas-gas itu
berfungsi sebagai kaca pada suatu rumah kaca. Tertahannya sinar inframerah oleh
gas-gas rumah kaca, mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu udara di muka bumi
yang disebut efek rumah kaca (green house effect).
Naiknya suhu
udara di bumi secara menyeluruh disebut pemanasan global (global warming).
Gas-gas yang berfungsi seperti rumah kaca, antara lain Karbondioksida (CO2),
Metan (CH4), gas atau senyawa Nitrogen (NO, NH3 dan N2O), senyawa Sulfur (H2S
dan SO2), Ozon (O3) dan Clorofluorocarbon (CFC). Di antara gas-gas rumah kaca
tersebut, Karbondioksida (CO2) dan Clorofluorokarbon (CFC) merupakan gas yang
paling dominan dan penting dalam memberikan konstribusi pada terjadinya
pemanasan global. Karbon dioksida dikeluarkan ke atmosfer melalui aktivitas
pembakaran pada mesin-mesin industri yang berbahan bakar batu bara, bensin,
minyak tanah, atau solar, selain itu dari asap kendaraan bermotor serta hasil
metabolisme dan respirasi makhluk hidup. Adapun CFC dilepaskan ke atmosfer
melalui aktivitas manusia dalam bentuk penggunaan lemari es,AC (Air
Conditioner), atau aerosol yang disemprotkan, misalnya parfum yang menggunakan
freon dan halon.
Akibat dari
banyaknya CO2, CFC, dan gas-gas rumah kaca lainnya yang dilepaskan ke atmosfer,
maka suhu udara di bumi akan semakin cepat meningkat yang pada akhirnya akan
mengakibatkan gangguan dan perubahan iklim secara global. Hal ini ditandai
dengan meningkatnyapencairan es atau salju di kedua kutub bumi dan naiknya
permukaan air laut secara keseluruhan sehingga memungkinkan tergenangnya
kota-kota di sepanjang pantai.
b.
Kerusakan
Lapisan Ozon
Ozon
merupakan gas yang secara alami terdapat didalm atmosfer. Lapisan ozon mulai
dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada
tahun 1839.
Ozon
adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon
di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat
yang aman untuk kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk
dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk
plastik. Setiap molekul ozon mengandung 3 atom oksigen dengan rumus kimia O3.
Ozon ditemukan terutama di lapisan atmosfer bagian bawah. Kira – kira 10% ozon
atmospheric terdapat di Troposfir, suatu lapisan Tamosfir yang paling dekat
dengan bumi (mulai dari permukaan bumi hingga 10-16 Km).
Kerusakan
lapisan ozon adalah istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan
berkurangnya atau hilangnya lapisan ozon yang terdapat pada lapisan atmosfir.
Berdasarkan laporan dari NASA bahwa lubang ozon di Antartika telah mencapai 29
juta Km². Konsentrasi rata – rata lapisan ozon kurang dari 200 DU dikategorikan
sebagai lubang ozon (Ozone Hole). Penyebab rusaknya atau menipisnya lapisan
ozon yaitu oleh Bahan Perusak Ozon (BPO) yang diemisikan dari berbagai
kegiatan, baik dalam menggunakan atau memproduksi barang mengandung BPO.
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC)
yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat
modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan :
AC,Kulkas,bahan
dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum
ruangan, penyemprot rambut atau parfum pembuatan busa,bahan pelarut terutama
bagi kilang-kilang elektronik.
c.
Dampak
Pemanasan Global
Pemanasan Global
memberikan dampak yang sangat luas yang dibedakan menjadi beberapa Dampak umum dengan
diperinci dampak khusus yang terjadi permukaan bumi. Dampak Pemanasan Global
(Global Warming) adalah sebagai berikut.
1)
Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan
memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan
Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di
Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan
lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit
serta akan lebih cepat mencair.
Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk
meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan.Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan,
secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
Badai akan lebih sering terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih
ekstrim.
2)
Peningkatan Permukaan Laut
Perubahan tinggi
muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm
(40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah
Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir
akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air
pasang akan meningkat di daratan. Ketika atmosfer
menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan
membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan
banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume
air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 –
10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih
lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.
3)
Suhu Global cenderung Meningkat
Orang mungkin
beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari
sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian
Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih
tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan
pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat
tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung
yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang
berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa
tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit
yang lebih hebat.
4)
Gangguan Ekologis
Hewan dan
tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini
karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global,
hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang
terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub
mungkin juga akan musnah.
5)
Dampak Sosial dan Politik
Perubahan cuaca
dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat
menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.
Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat
mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai) dan kematian akibat trauma.
Pergeseran ekosistem
dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air. Seperti meningkatnya
kejadian demam berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk
ini berkembang biak. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies
yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan
ekosistem yang ekstrim ini.
Cara-cara
mengurangi produksi gas efek rumah kaca:
a.
Menghilangkan
Karbon
Manusia telah
meningkatkan jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer ketika membakar
bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu. Cara yang paling mudah untuk
menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan
menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon terutama yang muda dan cepat
pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang asangat banyak, memecahnya melalui
fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Cara lainnya adalah
meninjeksikan karbondioksiada ke dalam tanah, seperti tambang minyak di
Norwegia, dimana karbondioksida yang terbawa ke permukaan diinjeksikan bersama
gas alam ke sumur minyak atau lapisa batu bara sehingga tidak dapat kembali ke
permukaan.
b.
Mengurangi
Produksi Gas Rumah Kaca
Salah satu
sumber penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Salah
satu alternatif penggunaan bahan bakar fosil ini adalah penggunaan energi
terbaharui dan energi nuklir untuk mengurangi pelepasan karbodioksida keudara.
Beberapa upaya
yang bisa dilakukan untuk mengurangi pemanasan global
a.
Meningkatkan pemanfaatan sumber daya tak
terbaharukan (ari dan sinar matahari)
b.
Mengurangi pemakaian BBM dan listrik PLN
c.
Menggantikan CFC dengan teknologi yang
tidak merusak ozon
d.
Menggunakan predator alami untuk
membasmi hama tanaman
e.
Memelihara pohon dan menanam pohon yang
lebih berguna menghilangkan karbon diudara
f.
Dalam rumah tangga membiasakan melakukan
penghematan energi
g.
Mengurangi sampah terutama sampah
plastik
4. Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup
Terhadap Kualitas Lingkungan Hidup
Kerusakan
lingkungan hidup yang terjadi sangat berpengaruh terhadap kualitas lingkungan
hidup. Semakin tinggikerusakan sebuah lingkungan hidup, maka kualitas
lingkungan hidup akan semakin rendah. Apabila kualitas lingkungan rendah,
kualitas hidup makhluk yang tinggal didalamnya juga akan rendah.
Penilaian
kualitas lingkungan hidup dapat didasarkan pada beberapa hal berikut.
a.
Kualitas lingkungan biofisik. lingkungan
biofisik merupakan lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
b.
Kualitas lingkungan sosial ekonomi.
Lingkungan sosiial ekonomi merupakan lingkungan manusia dalam hubungannya
dangan sesama guna memenuhi kebutuhan
hidupnya.
c.
Kualitas lingkungan budaya. Kualitas
lingkungan budaya merupakan segal kondisi baik berupa meteri (benda) maupun
nonmateri yang dihasilkan manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya.
Terdapat
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan hidup sebagai berikut.
a. Faktor Sosial
Faktor sosial
dangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk dan peningkatan kesejahteraan penduduk
dunia
b. Faktor Ekonomi
Pembangunan
ekonomi meningkatkan penggunaan sumber daya alam. Peningkatan jumlah industri
akan mempengaruhi sumber daya alam yang
ada karena industri membutuhakn banyak bahan mentah dan sumber daya energi.
c. Faktor Teknologi
Kemudahan dan
kenyamanan akan teknologi sekarang ini tidak terlepas dari dampak negatifnya.
Sekarang ini teknogi cenderung digunakan untuk merusak alam, sperti mesin mesin
yang menggunakan bahan bakar yang menyebabkan
polusi udara.
d. Faktor Politik
Pemerintah mengambil
pengaruh terbesar dalam pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.
Pemerintah dapat mengelola lingkungan hidup negaranya melalui pengenalan dan
penegakan
A. Pengaruh Kerusakan Lingkungan Hidup terhadap Kualitas Lingkungan Hidup
Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusalkan lingkungan hidup.Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya.
B. Gunung
meletus
·
Material padat yang dilemparkan oleh
gunung api berupa batuan, kerikil, dan pasir yang dapat merusak, menimpa,
bahkan menimbun lahan pertanian, hutan, perkebunan, hingga pemukiman penduduk
dan sumber air bersih.
·
Lava panas (pijar) yang meleleh merusak
daerah yang dilaluinya, baik berupa hutan, perkebunan, lahan pertanian hingga
pemukiman penduduk.
·
Aliran lahar dapat menyebabkan
pendangkalan sungai, atau menyebabkan terjadinya banjir bandang saat musim
penghujan.
·
Kerusakan bangunan.
·
Perubahan struktur tanah dan batuan
·
Pencemaran udara
·
Tsunami (gempa bumi di laut)
2. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena
Faktor Manusia
A. Kerusakan Hutan
·
Lahan kritis dapat terjadi karena
praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang
besar-besaran.
·
Kerusakan hutan pada umumnya terjadi
karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran,
kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan
dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya
mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam
yang unik. Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam
dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan
sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya
banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin,
dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga
disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan
resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam
atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir,
antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi
aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia.
Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim
penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia
yang sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa
Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya
DAS Bengawan Solo.
D. Pencemaran
Suatu
zat dapat disebit polutan apabila ada ciri-ciri sebahgai berikut.
c.
Berada pada tempat yang tidak tepat
a.
Merusak untuk sementara, tetapi bila
telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak lagi merusak
Tingkat
pencemaran dibedakan menjadi 3 macam:
c.
Pencemaran yang membuat kerusakan total
atauoun kematian misalnya radioaktif
Jenis jenis Pencemaran
Bahan pencemar
fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.
·
Bahan pencemar biologis
b. Pencemaran Tanah
Pencemaran Udara
adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya)
ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas
udara (lingkungan).
·
gas-gas vulkanik
·
bau yang tidak enak akibat proses
pembusukan sampah organik
·
hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari
kendaraan bermotor
·
pemakaian zat-zat kimia yang
disemprotkan ke udara
·
pembakaran hutan
3)
Melakukan penagwasan atas penggunaan
beberapa jenis pestisida, inseksiada, dan bahan kimia lain yang berpotensi
menjadi penyebab dedri pencemaran lingkungan
5)
Memberikan sanksi tegas terhadap
pelaku-pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan
3. Pemanasan Global sebagai Pemicu
Terjadinya Kerusakan Lingkungan Hidup
2)
Peningkatan Permukaan Laut
3)
Suhu Global cenderung Meningkat
4)
Gangguan Ekologis
5)
Dampak Sosial dan Politik
Pergeseran ekosistem
dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air. Seperti meningkatnya
kejadian demam berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk
ini berkembang biak. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies
yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan
ekosistem yang ekstrim ini.
c.
Menggantikan CFC dengan teknologi yang
tidak merusak ozon
e.
Memelihara pohon dan menanam pohon yang
lebih berguna menghilangkan karbon diudara
g.
Mengurangi sampah terutama sampah
plastik
c.
Kualitas lingkungan budaya. Kualitas
lingkungan budaya merupakan segal kondisi baik berupa meteri (benda) maupun
nonmateri yang dihasilkan manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya.
a. Faktor Sosial
0 komentar:
Posting Komentar